Sunday, February 17, 2019

Hadis 0005/1596 - Larangan Mandi Junub dan juga Kencing dalam Air Yang Tidak mengalir - Hukum Air Musta'mal dan Air Mutanajjis

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يَغْتَسِلُ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ ـ أَخْرَجَهُ مًسْلِمٌ ، وَلِلْبُخَارِيِّ : " لاَ يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ الَّذِي لاَ يَجْرِي ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ " . وَلِمُسْلِمٍ " مِنْـهُ " ، وَلِأَبِي دَاؤدَ : " وَلاَ يَغْتَسِلُ فِيهِ مِنَ الْجَنَابَةِ ".
Dari Abu Hurairah RA ia berkata bahawasanya Rasulullah SAW bersabda : " Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air yang diam, ia dalam keadaan junub ". - (HR Muslim). Bagi Imam Bukhari : " Janganlah seseorang di antara kamu kencing dalam air diam yang tidak mengalir, kemudian mandi di dalamnya ". - Bagi Imam Muslim : " ... dari air itu ". - Bagi Abu Daud: " Janganlah mandi dari Janabah dalam air itu.
Kelas B.Arab Bulughul Maram 19022019 Selasa di PISA


7 comments:

  1. ____________________________________________
    Larangan Mandi Junub dlm air tergenang
    ____________________________________________
    Hadis ini merupakan salah satu asas yang membahaskan tentang masalah bersuci yang dianjurkan oleh syariat Islam. Melalui hadis ini, Rasulullah SAW melarang orang yang berjunub mandi di dalam air yang tergenang dan tidak mengalir, sebab dengan kerap mandi di dalamnya dikhuatiri akan mengakibatkan air menjadi berubah. Tujuan utama larangan ini islah menjauhkan diri daripada perkara-perkara kotor ketika bertaqarrub kepada Allah

    ReplyDelete
  2. _______________________________________________
    Larangan Kencing Dalam air yang tergenang
    _______________________________________________

    Hadis ini mengandungi larangan kencing sekali gus mandi di dalam air yang tidak mengalir. Adapun larangan kencing di dalam air yang tergenang maka ini disimpulkan daripada riwayat yang diketengahkan oleh Imam Muslim. Riwayat Muslim mengatakan bahada Nabi SAW melarang kencing dan mandi di dalam air yang tergenang, apabila orang yang bersangkutan dalam keadaan berjunub. Larangan ini menunjukkan hukum makruh bagi air yang banyak dan haram bagi air yang jumlah sedikit.

    ReplyDelete
  3. " ثم يغتسل فيه " - Lafaz "ثم" memberi pengertian " استبعاد " ( Mustahil ), seakan-akan dikatakan : Bagaimana mungkin seseorang itu tergamak kencing di dalam air yang tergenang sedangkan dia sediri memerlukan air itu untuk mandi attua keperluan-keperluan lain.

    ReplyDelete
  4. Dalam riwayat Muslim disebut " مِنْهُ " bukan " فيه " . Ertinya jangan sekali-kali seseorang dari kamu kencing di dalam air yang tidak mengalir, lalu dia mandi dengan memakai air itu ( yang dia kencing di dalamnya ). Riwayat Muslim ini menunjukkan pengertian bahawa seseorang tidak boleh mengambil air itu lalu mandi di luarnya.

    ReplyDelete
  5. " ولا يغتسل " dibaca Rafa' terapi meskipun bentuknya nafi, namun maknanya adalah nahi (larangan). Ungkapan ini lebih tepat. Maksud hadis ini ialah " seandainya air tersebut mengalir, maka tyda dilarang kencing di dalamnya namun apa yang lebih diutamakan ialah tidak melakukan perbuatan itu sekalipun airnya tetap mengalir banyak.

    ReplyDelete
  6. ___________________________
    Feqah Hadis
    ___________________________
    (1)- Orang yang berjunub dilarang mandi di dalam air yang tergenang tidak mengalir (2)- Air yang tergenang tidak najis krn orang yang berjunub mandi di dalamnya, sebaliknya ia hanya menghapuskan sifat menyucikannya. Jadi airnya masih boleh digunakan untuk keperluan lain kecuali untuk menghilangkan hadas dan najis

    ReplyDelete
  7. Hadis ini membuktikan bahawa air kencing itu najis.

    ReplyDelete